BREAKING

Senin, 30 Januari 2012

SOLMISASI

Tangga nada yang kemudian menjadi dasar dari notasi musik ini ternyata ditemukan oleh para ilmuwan Muslim. Fakta penting ini diungkapkan pertama kali oleh Jean Benjamin de La Borde, seorang ilmuwan dan komponis Perancis, dalam bukunya Essai sur la Musique Ancienne et Moderne (1780). Dalam bukunya ini La Borde secara alfabet menyebut notasi musik yang diciptakan oleh sarjana Muslim. Notasi itu terdiri atas silabels (yang kita kenal sebagai solmisasi) dalam abjad Arab, yaitu Mi Fa Shad La Sin Dal Ra. Menurut La Borde, notasi abjad Arab ini kemudian ditransliterasikan oleh ilmuwan Eropa ke dalam bahasa Latin, yang entah bagaimana diklaim sebagai himne St. John.

Transliterasi ini digunakan pertama kali oleh pemusik Italia Guido Arezzo (995-1050) yang terkenal dengan teori Guido’s Hand-nya. Program British Channel 4 yang menayangkan acara sejarah musik mengatakan bahwa Guido-lah pencipta sistem solmisasi, tanpa sedikit pun mengungkapkan fakta temuan oleh ilmuwan Muslim. Namun, La Borde tidak sendirian. Komposer Eropa lain, Guillaume-AndrĂ© Villoteau (1759-1839), mengambil sikap seperti La Borde, yakni mengakui bahwa solmisasi adalah ciptaan orang-orang Islam.

La Borde melakukan penelitian dengan cara membanding-bandingkan antara notasi yang berasal dari Guido’s Hand dengan notasi berabjad Arab. La Borde sampai pada kesimpulan bahwa Guido’s Hand tidak lebih contekan Guido Arezzo dari sistem notasi yang ditemukan oleh sarjana Muslim.
“Secara fisik, tampilan solmisasi berabjad Arab itu berfungsi sebagai model yang ditiru oleh Guido Arezzo,” tulis La Borde. Ia kemudian membuat monograf yang menampilkan perbandingan yang kritis antara model solmisasi temuan ilmuwan Muslim dan solmisasi yang dibuat Guido Arezzo yang kemudian diakui sebagai notasi musik hingga kini.

Cara Meningkatkan Range Vocal (Jangkauan Nada)

Pada dasarnya, range vocal setiap orang berbeda-beda. Dan standard umumnya setiap orang mempunyai 2 oktav. Semakin tinggi / panjang range vocal seseorang, maka semakin memungkinkan orang itu untuk membawakan segala jenis lagu dengan baik. Tapi dengan dia mempunyai kemampuan teknik vokal yang baik dan terlatih pula tentunya.

Orang yang punya jenis vocal bass, bariton, mezo sopran dan alto umumnya memiliki range vocal yang rendah / pendek. Berbeda dengan orang yang memiliki jenis vokal tenor dan sopran, biasanya orang seperti ini memiliki range vocal yang panjang. Tetapi, jarang terdapat kelainan, meski orang tersebut bertipikal vokal bass, namun memiliki range vocal yang panjang. Dan sebaliknya, kadang-kadang, orang yang bertipikal tenor memiliki range vocal yang pendek.

Pengertian dan pemahaman tentang type vokal sangat penting. Hal yang paling mendasar adalah untuk menentukan nada dasar ketika akan bernyanyi. Mungkin, bagi Anda yang memiliki tipikal vokal rendah, tidak perlu khawatir akan kehilangan kesempatan untuk bernyanyi. Sebenarnya, tak ada masalah akan ini, dan anda dapat menyesuaikan nada dasar dimana anda memulai bernyanyi dengan jenis suara anda. Misalnya, dengan menurunankan nada dasar dari penyanyi aslinya. Dan satu pemahaman lagi, ilmu vokal adalah bukan ilmu eksak, sehingga di perlukan teori-teori yang mendukung pembelajaran.

Belajar Melatih Vokal

Keselarasan atau Blending
Keselarasan merupakan faktor paling penting dalam menghasilkan komposisi musik yang baik. Faktor keselarasan yang paling perlu diutamakan adalah masalah nada, irama, kuat lemah suara atau sifat bunyi. Sebuah grup layak disebut harmonis bila dapat menghasilkan nada yang tidak sumbang, tempo atau kecepatan ketukan yang stabil, termasuk kekompakan dalam menjalani kecepatan lagu. Selain itu harus didukung oleh kekompakan dalam menentukan kapan harus memproduksi bunyi yang keras, lembut, sedang, agak keras, agak lunak atau sangat lunak. Kemampuan memilih alat musik serta kecermatan dalam memfungsikannya -termasuk vokal- sebagai variasi pada bagian-bagian lagu tertentu, juga harus dimiliki.
Apabila vokal yang bening yang disertai dengan keselarasan nada, ketukan dan irama, dinamik (kuat lemahnya suara) dan keselarasan paduan sifat bunyi pada sebuah lagu dinyanyikan dengan penuh konsentrasi dan perasaan, maka lagu tersebut akan sangat nyaman untuk didengar.

Kekayaan Nuansa
Dalam menilai kekayaan nuansa pun, keempat unsur seperti nada, kecepatan ketukan atau irama, keras lunaknya suara serta warna atau karakter suara bisa dijadikan barometer. Bila dalam sebuah grup memiliki vokalis lebih dari satu maka bisa di buat harmoni satu, dua, tiga suara atau lebih. Begitu juga apabila menggunakan beberapa alat musik yang sama, maka perlu disertai pembagian tugas dan peranan yang variatif. Menghasilkan bunyi yang sama adalah tindakan yang mubazir karena tidak memperkaya nuansa.

Melatih Pernafasan
Dalam bernyanyi nafas merupakan faktor yang paling mendasar, sebab terjadinya bunyi vokal terproses melalui gesekan nafas dengan pita suara atau larynx yang digetarkan oleh resonansi leher. Latihan yang akan dilatih ini memiliki 2 manfaat. Pertama, agar kita bisa memiliki nafas yang cukup panjang untuk menghindari nyanyian yang terengah-engah yang bisa mengakibatkan nyanyian kita tidak nyaman didengar. Kedua, untuk menambah kekuatan tenaga diafragma atau tekhnik powering diafragma.

Latihan dasar pernafasan yang bisa dilakukan adalah, mengambil nafas pelan-pelan selama 10 detik, setelah itu langsung menahan nafas dalam waktu 10 detik, kemudian langsung keluarkan nafas pelan-pelan dalam waktu 10 detik pula. Apabila tidak kuat janganlah mencuri atau membuang nafas di luar yang sudah ditentukan tadi. Dalam kondisi yang tidak kuat sebaiknya buang saja nafas Anda kemudian bersiap lagi untuk kembali dari proses pengambilan nafas. Bila interval 10 detik sudah dirasa mudah maka anda boleh meningkatkan menjadi 15 detik, 20 detik dan seterusnya. Jika kondisi tubuh Anda mulai sangat lelah apalagi sudah merasa pusing, janganlah terlalu memaksakan diri. Oiya… olahraga rutin seperti jogging, renang dan yang lainnya juga mampu meningkatkan stamina dan pernafasan kita pada saat bernyanyi.

Minggu, 29 Januari 2012

TEKNIK NOTASI DALAM HARMONISASI SUARA

Tangga Nada dan Interval
Notasi disusun dari berbagai macam nada, dan nada itu sendiri terdiri dari berbagai macam jenis sesuai dari daerah asalnya. Nada yang berasal dari Jawa, China dan Jepang adalah nada pentatonic yang berarti terdiri dari 5 nada yaitu 3 4 5 7 1 3, sedangkan nada yang akan kita pelajari pada bab ini adalah diatonis yang terdiri dari 8 nada. Nada-nada yang tersusun itu disebut tangga nada yang teridiri dari  :

 C         D        E         F        G         A        B       C’
1(do) – 2(re) – 3(mi) – 4(fa) – 5(sol) – 6(la) – 7(si) – 1’(do) tinggi.
      1          1         ½        1        1         1         ½

Contoh di atas diambil dari kunci dasar C. Di atas dapat dilihat bahwa jarak nada / interval nada dari C rendah sampai dengan C tinggi bermacam-macam. Khususnya nada dari yang ketiga 3(mi)/E ke nada keempat 4(fa)/F dan nada ke tujuh 7(si)/B ke nada kedelapan 1’(do tinggi)/C’ adalah ½ nada, ini sudah merupakan hukum interval nada.

Kunci Nada / Chord
Tangga nada diatonis terbagi menjadi dua macam yakni  :
  1. Tangga nada diatonis mayor  :  C D E F G A B C’
  2. Tangga nada diatonis minor  :   A B C D E F Gis A’
Kesimpulannya bahwa nada diatonis mayor dimulai dari nada C, sedangkan nada diatonis minor dimulai dari A yaitu nada keenam dari nada dasar. Untuk melihat penerapannya kita dapat lihat didalam tabel berikut ini  :

KUNCI MAYOR DASAR
SUSUNAN NADA
KUNCI MINOR
SUSUNAN NADA
C
1 – 3 – 5
A minor
6 – 1 - 3
D
2 – 4# - 6
B minor
7 – 2 – 4#
E
3 – 5# - 7
Cis minor
1# - 3 – 5#
F
4 – 6 – 1’
D minor
2 – 4 – 6
G
5 – 7 – 2
E minor
3 – 5 – 7
A
6 – 1# - 3
Fis minor
4# - 6 – 1#
B
7 – 2# - 4#
G minor
5 – 6# - 2

Teknik mencari nada minor adalah sebagai berikut :
  1. Jika Kunci dasarnya adalah C, ambil nada ke 6 yaitu A. Atau dengan kunci dasar sebagai contoh kita ambil saja G maka : nada ke enamnya adalah E.
  2. Jika Kunci Mayor Dasar diminorkan caranya dengan mengurangi ½ nada pada nada ke 3. Misalnya A mayor yang tersusun dari 6 – 1# - 3 menjadi 6 – 1 – 3. Atau C mayor  1 – 3 – 5 menjadi 1 – 2# - 5.

Susunan nada di atas disebut akord / chord / kunci nada. Akord adalah sekumpulan nada yang dibunyikan secara bersamaan.  Akord dibagi menjadi tiga bagian yaitu  :
  1. Akord Tonika yaitu terdiri dari : 1 – 3 – 5 di mana 1(do) berlaku sebagai bass. Sifat dari akord ini stabil, tenang dan bulat. Peranan akord ini di dalam satu lagu adalah sebagai akord pusat untuk tangga nada mayor dan juga sebagai penutup lagu mayor.
  2. Akord Dominan yang terdiri dari : 5 – 7 – 2. Sifat akord ini tidak tenang dan selalu ingin bergerak ke Tonika. 5 (sol) di sini  berlaku sebagai bass. Akord ini berfungsi sebagai variasi perpindahan akord dari akord pusat di dalam suatu lagu ke nada lagu yang lebih rendah.
Akord Subdominan yang terdiri dari  :  4 – 6 – 1’.  Sifat akord ini tidak tenang dan selalu ingin kembali ke Tonika dan berfungsi untuk bergerak dari Tonika ke puncak lagu (Reff / Chorus).

Ishaq Al Mausili

Ishaq Al-Mausili (wafat 850 M) adalah salah seorang musisi Muslim terbesar di kancah dunia musik Arab pada zaman kekhalifahan. Darah seni menetes dari ayahnya, Ibrahim Al-Mausili (wafat 804 M), yang juga seorang musisi besar.

Ishaq terlahir di Al-Raiy, Persia Utara. Saat itu, sang ayah tengah mempelajari musik Persia. Sang ayah terus mengembara demi mempelajari dan mengembangkan seni musik yang sangat dicintainya.

Suatu waktu, Ibrahim membawa putranya yang mash kecil ke Kota Baghdad metropolis intelektual dunia. Kelak, di pusat pemerintahan Ke – khalifahan Abbasiyah itulah nama Ishaq melambung sebagai seorang musisi legendaris. Kisah masa kecilnya juga tercatat dengan baik. Ishaq cilik memulai pendidikannya dengan mempelajari Alquran dari Al-Kisa’i dan Al-Farra.

Dari Hushaim ibnu Bushair, Ishaq mempelajari tradisi dan budaya. Se – dangkan, pelajaran sejarah diperoleh nya dari Al-Asmai’i dan Abu Ubaidah Al-Muthanna. Sejak kecil, ia sudah kepincut dengan musik. Na – mun, sang ayah bukanlah satu-sa tunya guru yang memperkenalkan dan mengajarinya seni musik. Menurut Miss Schlesinger, Ishaq mempelajari musik dari sang paman, Zalzal, dan Atika binti Shuda yang juga musisi terkemuka. Ishaq dikenal sebagai sosok manusia yang kaya dengan budaya. Ia adalah musisi yang intelek. Hal itu dibuktikan dengan perpustakaan pribadinya yang tercatat se bagai yang terbesar di Baghdad.
Ishaq telah memberi sumbangan penting bagi pengembangan ilmu musik. Ternyata, dialah musisi yang memperkenalkan solmisasi: do re mi fa sol la si do.

Musik, Warisan Peradaban Islam

Seni musik berkembang begitu pesat di era keemasan Dinasti Abbasiyah. Perkembangan seni musik pada zaman itu tak lepas dari gencarnya penerjemahan risalah musik dari bahasa Yunani ke dalam bahasa Arab. Selain itu, sokongan dan dukungan para penguasa terhadap musisi dan penyair membuat seni musik makin menggeliat. Apalagi di awal perkembangannya, musik dipandang sebagai cabang dari matematika dan filsafat. Boleh dibilang, peradaban Islam melalui kitab yang ditulis Al-Kindi merupakan yang pertama kali memperkenalkan kata ‘musiqi’. Al-Isfahani (897 M-976 M) dalam Kitab Al-Aghani mencatat beragam pencapaian seni musik di dunia Islam.

Meski dalam Islam terdapat dua pendapat yang bertolak belakang tentang musikada yang mengharamkan dan ada pula yang membolehkan. Pada kenyataannya, proses penyebaran agama Islam ke segenap penjuru Jazirah Arab, Persia, Turki, hingga India diwarnai dengan tradisi musik. Selain telah melahirkan sederet musisi ternama, seperti Sa’ib Khathir (wafat 683 M), Tuwais (wafat 710 M), Ibnu Mijjah ( wafat 714 M), Ishaq Al- Mausili (767 M-850 M), serta Al-Kindi (800 M-877 M), peradaban Islam pun telah berjasa mewariskan sederet instrumen musik yang terbilang penting bagi masyarakat musik modern. Berikut ini adalah alat musik yang diwariskan musisi Islam di zaman kekhalifahan dan kemudian dikembangkan musisi Eropa pasca- Renaisans : 
1.  Alboque atau Alboka
Keduanya merupakan alat musik tiup terbuat dari kayu berkembang di era keemasan Islam. Alboka dan alboque berasal dari bahasa Arab, ‘albuq’, yang berarti terompet. Inilah cikal bakal klarinet dan terompet modern. Menurut Henry George Farmer (1988) dalam Historical facts for the Arabian Musical Influence, instrumen musik alboka dan alboque telah digunakan oleh musisi Islam di masa kejayaan. Instrumen musik tiup itu diperkenalkan umat Islam kepada masyarakat Eropa saat pasukan Muslim dari Jazirah Arab berhasil menaklukkan Semenanjung Iberia wilayah barat daya Eropa, terdiri atas Spanyol, Portugal, Andora, Gibraltar, dan sedikit wilayah Prancis. Tak heran, jika masyarakat Eropa meyakini bahwa alboque berasal dari Spanyol, khususnya Madrid.

2.  Gitar, Kecapi, dan Oud
Maurice J Summerfield (2003) dalam bukunya bertajuk, The Classical Guitar, It’s Evolution, Players and Personalities since 1800, menyebutkan bahwa gitar modern merupakan turunan dari alat musik berdawai empat yang dibawa oleh masyarakat Muslim, setelah Dinasti Umayyah menaklukkan semenanjung Iberia pada abad ke-8 M. Oud kemudian berkembang menjadi kecapi modern.

Gitar berdawai empat yang diperkenalkan oleh bangsa Moor terbagi menjadi dua jenis di Spanyol, yakni guitarra morisca (gitar orang Moor) yang bagian belakangnya bundar, papan jarinya lebar, dan memeliki beberapa lubang suara. Jenis yang kedua adalah guitarra latina (gitar Latin) yang menyerupai gitar modern dengan satu lubang suara.

DARI MADINAH HINGGA NUSANTARA

Seni dan peradaban ibarat dua sisi mata uang. Tenggelam dan bersinar beriringan. Inilah salah satu teori yang tercantum dalam risalah Al-Muqadimah karya Ibnu Khaldun. Teori ilmuwan muslim yang hidup pada abad ke-14 Masehi itu tepat berlaku pada perkembangan seni Islam, terutama seni suara dan musik.


Musik Arab yang awalnya sangat sederhana, berkembang menjadi musik yang kaya warna seiring dengan kemajuan pemerintahan Islam di masa Dinasti Ummayah. Ketika itu, Madinah dan Damaskus menjadi pusat kebudayaan Islam. Dari kedua kota ini, kegiatan penerjemahan kitab-kitab seni musik Persia dan Yunani ke dalam bahasa Arab gencar dilakukan.

Menurut Ali Hasmy dalam bukunya, Sejarah Kebudayaan Islam, tradisi pengkajian dan permainan musik semakin berkembang pada era Dinasti Abbasiyah, terutama ketika khalifah Al-Ma`mun berkuasa. Para khalifah Abbasiyah (650 M -1256 M) mensponsori para penyair dan musisi. Kesultanan mendirikan sekolah-sekolah musik di berbagai kota dan daerah, baik sekolah tingkat menengah maupun sekolah tingkat tinggi. Sekolah musik yang bagus dan berkualitas tinggi adalah yang didirikan oleh Sa`id `Abd-ul-Mu`min (wafat pada 1294 M).

Ali Hasmy menjelaskan, salah satu alasan pengembangan banyak sekolah musik oleh Daulah Abbasiyyah adalah karena keahlian menyanyi dan bermusik menjadi salah satu syarat bagi pelayan (budak), pengasuh, serta dayang-dayang di istana dan di rumah pejabat negara, untuk mendapatkan pekerjaan. Karena itu, telah menjadi suatu keharusan bagi para pemuda dan pemudi untuk mempelajari musik.

Hasilnya, teoritikus musik, pakar-pakar estetika, dan sastrawan masyhur bermunculan. Di antara pengarang teori musik Islam yang terkenal adalah Yunus bin Sulaiman al-Khatab, yang tercatat sebagai pengarang musik pertama dalam Islam. Kitab-kitab karya pengarang yang meninggal 785 M banyak menjadi rujukan musisi-musisi Eropa.

Sabtu, 28 Januari 2012

Sejarah Terapi Musik dalam Islam



Kita pasti sudah sering mendengar mengenai terapi musik dalam metode pengobatan, Seni musik yang berkembang begitu pesat di era keemasan Islam, tak hanya sekedar mengandung unsur hiburan. Para musisi Islam legendaris seperti Abu Yusuf Yaqub ibnu Isaq al-Kindi (801–873 M) dan al-Farabi (872–950 M) telah menjadikan musik sebagai alat pengobatan atau terapi.

Lalu sebenarnya apa yang disebut dengan terapi musik? Terapi musik merupakan sebuah proses interpersonal yang dilakukan seorang terapis dengan menggunakan musik untuk membantu memulihkan kesehatan pasiennya. Sejak kapan peradaban Islam mengembangkan terapi musik? Dan benarkah musik bisa menjadi alat terapi untuk menyembuhkan penyakit?

R Saoud dalam tulisannya bertajuk The Arab Contribution to the Music of the Western World menyebut al-Kindi sebagai psikolog Muslim pertama yang mempraktikkan terapi musik. Menurut Saoud, pada abad ke-9 M, al-Kindi sudah menemukan adanya nilai-nilai pengobatan pada musik.  ”Dengan terapi musik, al-Kindi mencoba untuk menyembuhkan seorang anak yang mengalami quadriplegic atau lumpuh total,” papar Saoud.
Terapi musik juga dikembangkan ilmuwan Muslim lainnya yakni al-Farabi (872-950 M). Alpharabius – begitu peradaban Barat biasa menyebutnya – menjelaskan tentang terapi musik dalam risalah yang berjudul Meanings of Intellect.  Amber Haque (2004) dalam tulisannya bertajuk Psychology from Islamic Perspective: Contributions of Early Muslim Scholars and Challenges to Contemporary Muslim Psychologists”, Journal of Religion and Health mengungkapkan, dalam manuskripnya itu, al-Farabi telah membahas efek-efek musik terhadap jiwa. Terapi musik berkembang semakin pesat di dunia Islam pada era Kekhalifahan Turki Usmani berkuasa. Prof Nil Sari, sejarawan kedokteran Islam dari Fakultas Kedokteran University Cerrahpasa Istanbul mengungkap perkembangan terapi musik di masa kejayaan Turki Usmani.

Senin, 16 Januari 2012

Pencetus Musik Muslim Spanyol



Dasar Dasar Mixing

Pada Dasarnya, mixing merupakan campuran dari unsur seni dan teknis. Oleh karena itu didalam mixing tidak ada istilah kata "baku" a.k.a "lo salah, gw bener" karena taste yang kita miliki satu sama lain berbeda-beda.

Tujuan utama mixing yaitu untuk mendapatkan kualitas yang bagus dari segi balance dan clariity (kejernihan suara)

Persiapan Mixing
-Jika kita membuat lagu dalam format MIDI, diubah dulu menjadi wav.

- Coba didengerin keseluruhan track dalam satu lagu, sampe dimana kita bener2 tau apa yang kurang dan harus diberi bumbu (bumbu masak kalee)

- Setelah itu kita pikirkan, mana instrument yang harus lebih menonjol atau tidak

- Lakukanlah balance Volume dan Panning pada masing2 track. Ditujukan untuk mendapatkan gambar kotor akan lagu kita nantinya gan

Processing
- Dalam tahap ini, kita dituntut untuk memproses/istilah kerennya mempercantik masing-masing track

- Agar cantik, tambahkan EQ dan effect lainnya. Untuk EQ biasanya pake Nomad, Sonnox dll.

- Tiap instrument memiliki EQ yang harus di otak-atik berbeda-beda
• Bass drum : 30Hz - 400Hz
• Bass : 30Hz - 1kHz
• Snare drum : 220Hz - 6kHz
• Keyboard / gitar : 100Hz - 8kHz
• Vocal : 100Hz - 16kHz
• Hi-hats: 3kHz - 6kHz

-setelah itu masuk ke Dynamic Processing dimana track2 kita butuh di compress, gate dll. tujuannya mengatur dinamika dan punch pada suara instrument kita.

- Atur panning masing2 tracknya mana yang harus di taruh Left-Center-Right. Bisa diacu pake lagu idola kita, biar lebih gampang

- Kasih bumbu lagi pada track untuk effectnya, seperti Delay, Reverb, Chorus, Phaser dll. (jgn tlalu over ngasih effectnya, biasanya kita kesenengen dan over effect jadinya)

Beberapa Plug-ins yg sering dipake :
-Nomad Factory (compressor, Delay, Echo, Limiter)
-Amplitube (untuk effect gitar)
-Ampeg (untuk effect Bass)
-Wave Diamond Bundle (segala macam effect ada semua kebanyakan disini)
-Antares Autotune (digunakan untuk Vocal)
-Melodyne (untuk edit vocal biar g fals) *makanya bnyk artis dadakan skrg
-Hypersonic, Sample Tank (untuk synthesizer effect)

(Sumber : kaskus oleh Ramdhan Wahyudin di group Islamic Audio Forum)

Minggu, 15 Januari 2012

2nd INDONESIAN NASHEED AWARD 2012

Yuks berpartisipasi, dukung nasyid/solois/grup favoritmu :

Forum Silaturahim Nasyid Indonesia dan Aliansi Radio Islam Indonesia proudly presents :


2nd INDONESIAN NASHEED AWARD 2012


Sebuah perhelatan akbar pertama di Indonesia, sebuah penghargaan atas karya cipta anak bangsa dalam bernasyid, inilah nominasi untuk 2nd Indonesian Nasheed Award :


KATEGORI ACAPELLA

A. LAGU FAVORIT
1. AYO KITA SEMANGAT - MAHIBA
2. SENYUM – THE CS
3. RESAH – FATIH
4. RENUNG - AWAN
5. PAMIT – D’MESSEJ

B. GRUP FAVORIT
1. FATIH
2. THE CS
3. AWAN
4. MAHIBA
5. D’MESSEJ

KATEGORI HAROKI
A. LAGU FAVORIT
1. BEKERJA UNTUK INDONESIA – SHOUTUL HAROKAH
2. A DAY TO BUILD OUR DREAM – IZZATUL ISLAM
3. LEMBAYUNG – IZZATUL ISLAM
4. JEJAK – IZZATUL ISLAM
5. RABITHAH – IZZATUL ISLAM

B. GRUP FAVORIT
1. IZZATUL ISLAM
2. SHOUTUL HAROKAH

KATEGORI MUSIK
A. LAGU FAVORIT
1. KIERU TO MODORU – AKA CANOVEA
2. JANJI KITA – GSV
3. TEGAR – SYAMIL
4. HADAPI HAYATI NIKMATI – SIGMA
5. 7 SURGA – EDCOUSTIC FEAT. FIKA

B. DUO/GRUP FAVORIT
1. EDCOUSTIC
2. SIGMA
3. GSV
4. AKA CANOVEA
5. EFZIEL

C. SOLOIS FAVORIT
1. DJAY LAZUARDI
2. ALIEF
3. ALI AHMAD
4. SYAMIL
5. OPICK

KATEGORI ISLAMIC ROMANTIC
A. LAGU FAVORIT
1. BELAHAN JIWA – HAWARI
2. JATUH CINTA – ALIEF
3. MENGUKIR CINTA DI BELAHAN JIWA – MAIDANY
4. JANGAN JATUH CINTA – MAIDANY
5. MENGGAPAI RIDHO ILAHI – TASHIRU

B. SOLOIS/DUO/GRUP FAVORIT
1. ALIEF
2. TASHIRU
3. SIGMA
4. HAWARI
5. MAIDANY

KATEGORI LAGU FAVORIT MANCANEGARA
1. MAHER ZAIN – BARAKALLAHULAKUMA
2. MAHER ZAIN – SEPANJANG HIDUP
3. SAUJANA – NOTA CINTA
4. MESUT KURTIS – BELOVED
5. MAHER ZAIN – INSHA ALLAH


caranya : join ke grup ini https://www.facebook.com/groups/359905994034832/ , klik like di masing2 nominasinya

ikuti timeline seputar perhelatan INDONESIAN NASHEED AWARDS.Follow us on twitter. http://twitter.com/INasheedAwards  
 
Copyright © 2013 ANN DKI JAKARTA
Design by FBTemplates | BTT