Tangga Nada dan Interval
Notasi disusun dari berbagai macam nada, dan nada itu sendiri terdiri dari berbagai macam jenis sesuai dari daerah asalnya. Nada yang berasal dari Jawa , China dan Jepang adalah nada pentatonic yang berarti terdiri dari 5 nada yaitu 3 4 5 7 1 3, sedangkan nada yang akan kita pelajari pada bab ini adalah diatonis yang terdiri dari 8 nada. Nada-nada yang tersusun itu disebut tangga nada yang teridiri dari :
C D E F G A B C’
1(do) – 2(re) – 3(mi) – 4(fa) – 5(sol) – 6(la) – 7(si) – 1’(do) tinggi.
1 1 ½ 1 1 1 ½
Contoh di atas diambil dari kunci dasar C. Di atas dapat dilihat bahwa jarak nada / interval nada dari C rendah sampai dengan C tinggi bermacam-macam. Khususnya nada dari yang ketiga 3(mi)/E ke nada keempat 4(fa)/F dan nada ke tujuh 7(si)/B ke nada kedelapan 1’(do tinggi)/C’ adalah ½ nada, ini sudah merupakan hukum interval nada.
Kunci Nada / Chord
Tangga nada diatonis terbagi menjadi dua macam yakni :
- Tangga nada diatonis mayor : C D E F G A B C’
- Tangga nada diatonis minor : A B C D E F Gis A’
Kesimpulannya bahwa nada diatonis mayor dimulai dari nada C, sedangkan nada diatonis minor dimulai dari A yaitu nada keenam dari nada dasar. Untuk melihat penerapannya kita dapat lihat didalam tabel berikut ini :
KUNCI MAYOR DASAR | SUSUNAN NADA | KUNCI MINOR | SUSUNAN NADA |
C | 1 – 3 – 5 | A minor | 6 – 1 - 3 |
D | 2 – 4# - 6 | B minor | 7 – 2 – 4# |
E | 3 – 5# - 7 | Cis minor | 1# - 3 – 5# |
F | 4 – 6 – 1’ | D minor | 2 – 4 – 6 |
G | 5 – 7 – 2 | E minor | 3 – 5 – 7 |
A | 6 – 1# - 3 | Fis minor | 4# - 6 – 1# |
B | 7 – 2# - 4# | G minor | 5 – 6# - 2 |
Teknik mencari nada minor adalah sebagai berikut :
- Jika Kunci dasarnya adalah C, ambil nada ke 6 yaitu A. Atau dengan kunci dasar sebagai contoh kita ambil saja G maka : nada ke enamnya adalah E.
- Jika Kunci Mayor Dasar diminorkan caranya dengan mengurangi ½ nada pada nada ke 3. Misalnya A mayor yang tersusun dari 6 – 1# - 3 menjadi 6 – 1 – 3. Atau C mayor 1 – 3 – 5 menjadi 1 – 2# - 5.
Susunan nada di atas disebut akord / chord / kunci nada. Akord adalah sekumpulan nada yang dibunyikan secara bersamaan. Akord dibagi menjadi tiga bagian yaitu :
- Akord Tonika yaitu terdiri dari : 1 – 3 – 5 di mana 1(do) berlaku sebagai bass. Sifat dari akord ini stabil, tenang dan bulat. Peranan akord ini di dalam satu lagu adalah sebagai akord pusat untuk tangga nada mayor dan juga sebagai penutup lagu mayor.
- Akord Dominan yang terdiri dari : 5 – 7 – 2. Sifat akord ini tidak tenang dan selalu ingin bergerak ke Tonika. 5 (sol) di sini berlaku sebagai bass. Akord ini berfungsi sebagai variasi perpindahan akord dari akord pusat di dalam suatu lagu ke nada lagu yang lebih rendah.
Akord Subdominan yang terdiri dari : 4 – 6 – 1’. Sifat akord ini tidak tenang dan selalu ingin kembali ke Tonika dan berfungsi untuk bergerak dari Tonika ke puncak lagu (Reff / Chorus).
Berikut ini adalah catatan akord apa saja yang bisa dimainkan dalam suatu lagu sesuai kaidah ketiga jenis akord tadi.
AKORD DASAR TONIKA | AKORD DOMINAN | AKORD TONIKA | MINOR PEMBANTU TONIKA | MINOR PEMBANTU DOMINAN | MINOR PEMBANTU SUBDOMINAN |
C 1 3 5 | G 5 7 2’ | F 4 6 1’ | A m 6 1’ 3’ | E 3 5# 7 | D m 2 4 6 |
D 2 4# 6 | A 6 1#’ 3’ | G 5 7 2’ | B m 7 2’ 4#’ | Fis 4# 6# 1# | E m 3 5 7 |
E 3 5# 7 | B 4# 7 2#’ | A 6 1#’ 3’ | Cis m 1# 3 5# | Gis 5# 1’ 2#’ | Fis m 4# 6 1#’ |
F 4 6 1’ | C 1 3 5 | Bes 6# 2 | D m 2 4 6 | A 6 1#’ 3’ | G m 5 6# 2 |
G 5 7 2’ | D 2 4# 6 | C 1 3 5 | E m 3 5 7 | B 7 2#’ 4#’ | A m 6 1’ 3 |
A 6 1#’ 3’ | E 3 5# 7 | D 2 4# 6 | Fis m 4# 6 1#’ | Cis 1# 4 5# | B m 7 2’ 4# |
B 7 2#’ 4#’ | Fis 4# 6# 1# | E 3 5# 7 | Gis m 5# 7 2#’ | Dis 2# 5 6# | Cis m 1# 3 5# |
Ketukan
Selain notasi itu memiliki berbagai macam nada, setiap nada sendiri dalam suatu lagu memiliki nilai nada dan ketukan yang terdiri dari not 1/64(1/16 ketuk), 1/32(1/8 ketuk), 1/16(1/4 ketuk), 1/8(1/2 ketuk), ¼ (1 ketuk), not ½(2 ketuk), not 1 (4 ketuk).
Contoh ketukan dalam notasi angka (not ¼ dan 1/8) :
__ __ __ __
// 0 0 0 1 2 / 3 5 5 6 / 5 . 3 1 1 2 / 3 3 2 1 / 2 . . 1 2 / 3 5 5 6 /
__ __
5 . 3 1 1 2 / 3 3 2 2 / 1 . . . //
Di atas dapat dilihat bahwa not ¼ tidak memiliki bendera, sedangkan not 1/8 mempunyai bendera 1. Angka 0 (nol) menunjukkan ketukan tanpa nada, sedangkan tanda “.” menunjukkan ketukan panjangnya nada.
TEKNIK VOKAL
Sumber suara manusia adalah pita suara. Pita suara ini terletak di pangkal kerongkongan manusia. Pita suara dapat bergetar dan mengeluarkan suara akibat udara yang dikeluarkan dari tubuh manusia melalui kerongkongan. Getaran suara yang keluar itu masih amat lemah, Tetapi kemudian diperkuat oleh adanya ruang resonansi dalam tubuh kita. Yang dimaksud dengan ruang resonansi adalah rongga mulut, rongga dada dan rongga kepala. Berikut ini akan diterangkan beberapa petunjuk teknis yang mungkin dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan suara yang indah :
1. Jasmani maupun rohani dalam keadaan prima.
2. Menggunakan pernapasan diafragma.
3. Menarik nafas sebanyak-banyaknya dan mengeluarkannya sedikit demi sedikit.
4. Menggunakan pernapasan dengan hidung bukan dengan mulut.
5. Posisi badan rileks, tidak kaku / tegang.
TEKNIK PERNAPASAN
Secara umum ada tiga macam teknik pernapasan, yaitu :
1. Pernapasan dada. Teknik pernapasan dada mengambil napas dengan membusungkan dada, sehingga dada terangkat ke atas. Teknik pernapasan ini tidak baik digunakan dalam bernyanyi, karena menyebabkan rongga dada, bahu, leher dalam keadaan tegang, sehingga alat-alat suara dalam tenggorokan dan alat-alat pernapasan seperti trachea / pita suara dan paru-paru dalam rongga dada menjadi kaku. Akibatnya akan menghasilkan suara yang tegang dan kaku pula.
2. Pernapasan perut. Teknik pernapasan perut mengambil napas dengan membusungkan perut. Teknik pernapasan ini memang tidak menimbulkan ketegangan pada rongga dada, leher dan bahu, Tetapi teknik ini tidak dapat menghasilkan suara yang tinggi dan keras
3. Pernapasan diafragma. Teknik pernapasan diafragma adalah teknik yang paling tepat digunakan pada saat menyanyi, karena pada waktu mengambil napas sekat ronga badan / diafragma mengembang. Tepatnya diafragma terletak antara rongga dada dan perut.
Berlatih Kelenturan Suara dan Pernapasan
Setelah kita mengetahui teknik pernapasan yang paling tepat, kini kita akan melatih kelenturan suara dan pernapasannya.
1. Berdiri tegak, tangan diletakkan dipinggul kiri dan kanan untuk merasakan bagian punggung.
2. Hirup udara melalui hidung, bahu tidak terangkat, pada saat ini diafragma akan bergerak ke bawah dan ke arah depan seperti sebuah bola bundar akan melebar ke samping jika bagian atas kita ditekan. Gerakan ini menyebabkan bagian bawah tulang rusuk berkembang ke samping dan mendorong rusuk bagian atas ke depan, dan rongga paru-paru akan terisi penuh oleh udara.
3. Tahan napas sebentar, usahakan tidak tegang.
4. Hembuskan napas dari paru-paru melalui mulut, maka diafragma akan kembali seperti semula. Kekuatan dan ketahanan dalam menghemat keluarnya udara tergantung pada penguasaan otot diafragma.
(sumber : xa.yimg.com/kq/groups/13693304/833684589/name/MATERI)
Posting Komentar