Nasyid Riwayatmu kini..
by bluesred (http://rudirudoz.blog.com/2011/04/29/nasyid-riwayatmu-kini/)
Pada postingan saya kali ini saya ingin berbagi pengetahuan yaitu seputar nasyid. Sedikit ilmu yang saya dapatkan ketika saya mengikuti workshop seputar nasyid yang diadakan oleh teman2 FT UNS. Pembicara yaitu Mas Diaz, seorang mahasiswa Smt VIII, FE-UNDIP / Manajemen yang juga saat itu menjabat sebagai staf management di ANN Jawa Tengah. Semoga yang sedikit ini bisa bermanfaat untuk teman2 semua.
Sesuai dengan judul postingan saya,, yaitu “Nasyid Riwayatmu Kini” sedikit menyinggung tentang perjalanan panjang nasyid sejak zaman Rasulullah, sekarang, dan nasyid masa depan kira2 seperti apa nasibnya.
Ok firstly,, Teman2 tahu kan nasyid itu apa? Apa hayoo..yang belum tahu kenalan dulu yokk dengan nasyid..
Pengertian Nasyid
Nasyid berasal dari bahasa Arab, ansyada-yunsyidu, artinya bersenandung. Definisi nasyid sebagai format kesenian adalah senandung yang berisi syair-syair keagamaan. Akan tetapi, ada banyak versi mengenai pengertian nasyid itu sendiri. Misalnya dari sebuah artikel disebutkan bahwa arti nasyid atau anasyid (jamak) itu sendiri adalah lantunan atau bacaan, sementara istilah nyanyian dalam bahasa arab adalah Al-Ghina, bukan nasyid. Ada juga yang berpendapat Nasyid merupakan suatu singkatan dari nada, syiar dan dakwah.
Orang yang menyanyikan nasyid biasanya disebut munsyid, sedangkan arti munsyid itu sendiri adalah orang yang melantunkan atau membacakan syair.
Nah teman2 tau gak?? Ternyata pembacaan syair merupakan aktivitas yang telah lama sekali dilakukan manusia. Sebelum Rasulullah SAW di utus, bangsa Arab telah hidup dengan tradisi syair. Syair digunakan sebagai ungkapan kondisi jiwa dan keinginan2 manusia. Bahkan pemujaan terhadap seseorang biasanya diungkap dalam syair. Dalam masyarakat Quraisy terdapat tukang-tukang syair yang mencari kehidupan dengan membuat ungkapan pemujaan kepada para pembesar mereka. Syair juga dinyanyikan kaum muslimin saat menyambut kedatangan Rasulullah SAW untuk pertama kali ke Madinah.
Dalam kehidupan kaum muslimin tradisi syair tidak lenyap. Rasulullah SAW tidak melarang kaum muslimin bersyair. Bahkan beliau membenarkan adanya satu dua ungkapan penyair jahiliyah yang masih bisa dibenarkan oleh nilai-nilai Islam. Rasulullah sendiri mengangkat seorang sahabat ahli syair bernama HASAN bin TSABIT sebagai penyemangat dalam pertempuran. IBN HISYAM dalam tarikhnya mengutip beberapa syair yang digubah Hasan bin Tsabit dalam berbagai medan pertempuran.