BREAKING

Jumat, 24 Februari 2012

FESTIVAL NASYID LDK STIAMI - ANN DKI JAKARTA


Lomba diadakan selama satu hari di Kampus STIAMI JL.Pangkalan Asem Raya No.55, Cempaka Putih, Jakarta Pusat.

Syarat2 Peserta :
1. Setiap tim nasyid terdiri dari minimal 3 orang maksimal 10 orang.
2. Peserta lomba nasyid belum memiliki album.
3. Masing-masing tim membawakan 1 lagu wajib dan 1 lagu bebas dengan Tema “Membangun ukhuwah dan syi’ar melalui seni Islam”

Lagu Wajib :

“Damai” (NowSeeHeart)
“Bismillah” (Raihan)
“Rumus Canggih“ (Justice Voice)
“Anugrah yang Trindah“ (Gradasi)
"Muhasabah Cinta" (Edcoustic)
"Insya Allah" (Maher Zein)

Lagu Plihan :”Bebas sesuai tema.”
(Peserta boleh membawakan lagu ciptaan sendiri.)

4 Biaya pendaftaran tiap tim Rp. 150.000,00.Biaya Pendaftaran dapat diserahkan saat TM maupun saat pendaftaran langsung atau kirim melalui rekening:
a. Bank Muamalat 921-829-3150 a.n. Fadiyahul Ha; atau
b.Bank Syari'ah Mandiri 221-704-2457 a.n. Miranti Verdiana Putri
(harap konfirmasi setelah transfer dan bawa bukti transfer saat technical meeting)

5. Setiap tim nasyid harus mengisi formulir pendaftaran http://www.ziddu.com/download/18368922/formpendaftarannasyid.doc.html. Lalu dikirim melalui email ldkparmais@gmail.com atau datang langsung ke Sekertariat KM STIAMI (Ruang LDK PARMAIS) di Kampus STIAMI Pusat

6. Technical Meeting akan dilaksanakan pada tanggal 07 Maret 2012 Pukul 13.00 (tentatif)
7. Panitia tidak menyediakan alat musik.

Info lebih lanjut bisa menghubungi
CP:
Putra : Robi (085694343389)
Putri : Fadiyah ( 083872612277)

Kamis, 16 Februari 2012

Lagu "Maju Tak Gentar" & "Rasa Sayange" Bergema di Konser Native Deen

Ada satu hal yang istimewa saat penampilan penggebuk drum kelompok musik Hip-Hop Muslim AS, Nativee Deen, Todd Tariq Snare di American Culture Center, Pacific Place Jakarta, Rabu (15/2) kemarin. Tariq membawakan dua lagu nasional Indonesia, Maju Tak Gentar dan Rasa Sayange.

Dengan ditemani rapper lokal macam Bilal, Bismo, Hilmi dan lainnya, Tariq memulai lagu tersebut dengan kesulitan menyebut judul lagunya. "Oke, Maju Tak Jentar," begitulah katanya. Sontak para penonton yang berasal dari berbagai usia ini spontan tepuk tangan.

"Ya, inilah Maju Tak Gentar versi modern," sahut Bilal yang menjadi lead vokal saat menyanyikan lagu tersebut. Benar saja, lagu tersebut terdengar segar dan penuh semangat meski tidak semua penonton yang datang hafal menyanyikan lagu tersebut.

"Kalau kalian orang Indonesia maka ayo kita nyanyikan lagu ini," timpal Bismo, penyanyi Reggea yang juga ikutan bernyanyi.

Suasana pun semarak. Ketukan drum yang dipadu hentakan perkusi menarik penonton untuk sedikit bergoyang bercampur semangat nasionalisme.

Kejutan tak berhenti sampai disitu, usai lagu Maju Tak Gentar dimainkan, Tariq pun memberi aba-aba untuk menyanyikan lagu Rasa Sayange. "Come on, Rasja Sayanger," kata Tariq yang kesulitan menyebut judul lagu itu.

Para rapper pun tidak tinggal diam, Tariq beraksi sendirian. Mereka mengajak penonton untuk bernyanyi bersama."Ayo kita nyanyikan lagu ini, sebab kalau tidak lagu ini bakal direbut negeri seberang," kata Bismo bersemangat.

Selasa, 14 Februari 2012

Mencari Sosok Farabi dan Sina dalam Musik

Sejarah peradaban mencatat, filsuf Yunani, Socrates, selain tak mempercayai sistem demokrasi, ternyata juga 'membenci' musik. Bahkan dia pernah memperingatkan buruknya pengaruh musik: ''Bila seorang pria membiarkan musik membuainya kemudian meresapkan lagu-lagu yang manis, lembut, dan syahdu maka ia akan menjadi prajurit (orang) yang lemah!''

Bagi kalangan umat Islam masa kini stigma bahwa musik sebagai sebuah sajian berbahaya, masih bisa dijumpai. Beberapa tahun silam, dalam sebuah perhelatan penutupan konferensi cendekiawan dan ulama Islam internasional yang diselenggarakan PB NU, tiba-tiba saja sebagian ulama ada yang langsung ke luar ketika grup musik Kyai Kanjeng pimpinan Emha Ainun Nadjib beraksi. Entah karena alasan ada penyanyi perempuan naik ke panggung, atau tidak suka akan musik, tiba-tiba mereka bergegas pergi ketika sajian musik mulai diperdengarkan.

''Ah, mereka mungkin jengah saja, ketika melihat perempuan menyanyi dipanggung. Saya yakin mereka tetap suka musik,'' kilah Emha Ainun Nadjib saat itu. Dia menanggapi 'kepergian' beberapa tokoh delegasi asing itu ke luar dari ruang jamuan makan malam yang digelar di Hotel Borobudur.

Fenomena itulah yang kemudian menyisakan pertanyaan, apakah ada peninggalan musik dalam peradaban Islam? Kalau pun ada, siapa tokohnya? Dan dalam bentuk apa warisan 'musik' Islam? Untuk menjawabnya jelas tak mudah. Apalagi belakangan ini, ketika terjadi konser musik yang dihadapi ribuan orang, kerapkali terjadi kerusuhan yang mengakibatkan korban meninggal dunia. Ajaran Islam memang sangat mengkhawatirkan keadaan ketidaksadaran yang berlebihan (ektase), karena di sanalah 'rumah setan' yang sebenarnya. Celakanya, situasi ini seringkali muncul pada diri seseorang akibat mendengarkan musik.

Al Ghazali pun sangat gelisah ketika menyadari hal ini. Dia mengaku betapa musik mempunyai potensi besar untuk mempengaruhi jiwa seseorang. Akibatnya, kemudian kaum sufi mengambil inisiatif mempergunakan musik sebagai media untuk membebaskan diri dari kerutinan kegiatan spiritual sehari-hari. Cara ini dianggap ampuh untuk mengalihkan pengaruh buruk musik hingga menjadi sebuah cara untuk mencari 'jalan' untuk bertemu Sang Khalik.

Senin, 13 Februari 2012

Tips Melatih Pitching

Fals adalah akibat pitching yang kurang baik. Maksudnya, si penyanyi ngga bisa menyanyikan tinggi nada melodi lagu sesuai dengan iringan musiknya. Misalnya harusnya dia menyanyi 1 – 2 – 3 seperti di piano, tapi ia malahan menyanyikan 1# – 2# – 4. Sebenarnya, kemampuan agar bisa menyanyi dengan pitch yang benar bisa dilatih, hanya saja kemampuan belajar seseorang berbeda-beda. Ada yang cepat bisa (bahkan tanpa belajar) dan ada yang lembat.

Latihan paling murah dan mudah adalah mendengar nada. Melatih pitching harus dilakukan secara berkala. Nada bisa didapat dari piano atau instrumen musik apapun, tapi perlu diperhatikan bahwa untuk belajar pitch yang benar, instrumen tersebut sebaiknya sudah di-tune dengan benar. Caranya dengan memainkan satu nada dari sebuah chord, masing-masing satu kali. Kemudian, cobalah untuk membunyikan dengan tone yang paling mendekati sesuai frekuensi dasar tiap-tiap nada tadi. Selanjutnya, mainkan nada-nada itu beberapa kali sambil menyanyikannya. Bersamaan itu, dengarkan baik-baik apakah suaramu pitch-nya udah sama dengan instrument tersebut atau belum. Kamu bisa bereksperimen lebih lanjut dengan secara bertahap menaikkan atau menurunkan pitch menyanyimu untuk mendengar seperti apa menyanyi pada nada kruis (#) ataupun mol (b). hal ini juga berguna sebagai ukuran nada yang tepat untuk suaramu di anatara nada-nada tadi. Kalau sudah pas, segera “kunci” nada yang sudah tepat pada pitch-nya tadi. Biasakan dulu suaramu dengan pitch tersebut. Untuk lebih lanjutnya, kamu bisa juga membiasakan diri mencari pitch yang benar dengan scale nada mayor ataupun minor.

Teknik lainnya adalah dengan mempelajari melodi. Teknik ini dilakukan dengan menyanyikan melodi dari sebuah lagu yang sedang kita pelajari atau kita komposisi. Jika lagu mengandung nada-nada yang berdekatan, ada overtune, naik satu oktaf dan makin rumit. Apa bila terjadi seperti ini, resiko kehilangan pitch bisa aja terjadi dengan mudah. Untuk melakukan hal ini, yang terpenting adalah kita harus benar-benar memahami dan merekam pitch dari tiap melodi. Pastikan kamu sudah ‘menguasai’ semua nada yang tersusun dalam sebuah lagu itu. Kemudian coba nyanyikan tahap demi tahap sambil mendengarkan apakah semua sudah tepat. Jika kita udah menguasai nada tersebut, biasanya untuk berimprovisasi, penyanyi juga akan lebih mudah melakukannya.

Menyanyi bersama dengan lagu yang dinyanyikan orang lain, boleh dibilang fifty-fifty. Maksudnya, dengan suara orang lain kadang kita bisa juga mempelajari hal-hal lain selain pitching, namun kita sebaiknya bisa memilih penyanyi mana yang cocok dengan suara kita. Namun, perlu diingat bahwa yang dilatih adalah pitching, bukan mancari warna suara atau teknik bernyanyi lainnya.

Rabu, 08 Februari 2012

Innalillahi wainna ilaihi rojiun.. telah wafat Bpk. Sarprihanto (Pembina ANN DKI Jakarta)

Duka amat dalam dan berat kami rasakan, dari anak2mu para pengurus ANN seluruh ndonesia, pecinta dan masyarakat pendukung nasyid, atas kehilangannya salah satu tokoh terbesarnya, Bpk Saprihanto.

Mungkin banyak yg tidak mengenal kiprah dan sumbangsih beliau dalam dunia nasyid, namun apa yg terjadi saat ini adalah adalah hasil nyata perjuangan beliau.

Saat usia sudah tak muda lagi, kami terenyuh akan semangat Bapak yg luar biasa:
- saat yg lain mengeluh tempat yg rapat yg jauh, beliau datang walau dengan angkutan umum
- saat kami mengeluh atas kesulitan pendanaan, beliau dengan sukarela menyumbangkan sebagian penghasilannya demi nasyid
- saat yg lain merasa lelah untuk menciptakan ide, beliau selalu membawa ide2 brilliyan untuk nasyid

Disaat penyakitnya sudah menggerogoti diri almarhum, beliau masih menyempatkan diri datang menyemangati anak2nya di ANN walau dengan langkah tergopoh, mulut terbatuk2 dan wajah dan bibir yg sudah membiru.

Pak Sapri, walau kau bukan ayah bilogis kami, tapi kau lah Ayah dsebenar-benarnya sebagai sebuah figur yg tidak pernah mengeluh, berfikir smart dan briliyan, strategik, pintar dalam berdiskusi dan selalu mermasih merangkul dan mendapingi kami.

Selamat Jalan Pak Sapri, kami malu jika kami yg muda ini, tidak pernah berbuat sesuatu yg besar dan luar biasa dalam dunia nasyid, seperti yg Bapak sudah lakukan.. kamui malu pak.. kami iri dengan bapak, bapak Sapri kau insan luar biasa ...

Allhummagfirlahu warhamhu waafihi wa'fuanhu ....

-----

Bagi rekan2 nasyid yg belum mengenal lebih jauh tentang sosok Pak Sarprihanto atau biasa kami panggil Pak Sapri.. berikut gambaran sekilas tentang beliau..

- Pada tahun 2004 beliau memprakarsai "Festival Nasyid Indonesia" di Indosiar
- Tahun 2005, "Festival Nasyid Indonesia" di TVRI
- Tahun 2006, salah satu pendiri ANN
- Pencetus "Festival Nasyid Pemuda Indonesia" kerjasama ANN dengan Menegpora, pada tahun 2006 sd 2010
- Pendiri ANN DKI Jakarta tahun 2007-2008
- Berhasil membangun kerjasama dengan SUDIN Kebudayaan DKI Jakarta, sehingga nasyid dapat disejajarkan dengan Marawis dan Qosidah yg sudah puluhan tahun berdiri, dengan dilahirkannya program "Festival Nasyid Marawis dan Qosidah" dari tahun sejak tahun 2007 sd sekarang
- ANN mampu bekerjsama dengan instansi2 penting pemerintah seperti "Depag, Kemenbudpar, DPRD Jakarta, dll adalah atas jasa beliau
- Mendirikan CV Mandiri Karya Gemilang (MKG Pro), unit usaha ANN
- Atas jasa2nya terhadap pengembangan dunia nasyid, beliau mendapatkan penghargaan dari SUDIN Kebudayaan Jaksel sebagai "Pembina Nasyid" tahun 2011

beberapa komen tentang beliau :


Yang menarik pada thn 2005 itu beliau ikhlas menjual mobilnya untuk mendanai Festival Nasyid di TVRI krn ada terkendala teknis financial sehingga gaung nasyid di nusantara lewat pemancar TVRI di sluruh indonesia dapat bergema dakwahnya ..
Yg menarik lagi adalah beliau expert dalam melakukan approaching kepada pejabat2 pemerintahan dan key person penting di dunia birokrasi
Beliau rela menunggu sambil kepanasan dan kehujanan atau makan soto gerobak dipinggir jalan sambil menunggu waktu dipersilakan masuk ke ruang pejabat birokrasi hanya untuk memberikan paparan bahwa nasyid dapat disetarakan dg qasidah dan marawis utk khasanah seni dan kebudayaan yg baik di lingkungan pemda setempat
Dan beliau rela banting stir meninggalkan salah satu partai politik besar yg pernah aktif didalamnya dan mendekat kpd komunitas seniman islam yg salah satu misi dakwahnya memperjuangkan dakwah via nasyid di indonesia

(IBRAHIM NATAWIJAYA - pelaku nasyid)

Bp. Sarprihanto Aktivis kampus Universitas Ibnu Chaldun Rawamangun jakarta ini gemar berorganisasi, banyak yg dihasilkan dari tangan dingin beliau, gigih memperjuangkan keadilan dimasanya, Rezim Orba dirasakan dan dilawan walau taruhannya jeruji besi, pernah menjadi Asisten Dosen ( Dr. Basori sekarang kepala PUSBINDIKLAT LIPI ). Dikalangan HMI zamannya sangat disegani kawan kawannya, tetapi beliau tidak tergiur dgn jabatan walau teman teman beliau banyak menduduki posisi strategis di negeri ini. Diera Reformasi sempat beliau menjadi sekretaris salah satu partai tetapi karena kejujurannya beliau keluar dan kembali menjadi aktifis di lapangan, Banyak program Anak yatim beliau buat, membantu sekolah rakyat ( SR ) , Bulan Sabit Merah Indonesia, dan terakhir mendirikan Asosiasi Nasyid Indonesia. Semoga Doa - doa anak yatim yg sering beliau bantu terdengar dan menjadi investasi amaliyah almarhum. SemangatMu tetap menjadi Inspirasi buat kami. ( kenangan dgn almarhum )

ada yg menarik Awal beliau kenal nasyid dan langsung membuat Festival Nasyid Indonesia I thn 2004 Indosiar, distu sosok almarhum terlihat begitu semangat sehingga bisa merangkul semua elemen Nasyid, dan melahirkan munsyid dan musisi hebat...salah satunya OPIK Tombo ati ditugaskan membantu dan awal opik hijrah membuat lagu religi dan tidak melepaskan sorban dikepalanya sebagai ciri khas atas saran beliau. Inspiratif

(DIDIN - pecinta nasyid, sahabat almarhum) 






















 
Copyright © 2013 ANN DKI JAKARTA
Design by FBTemplates | BTT