BREAKING

Rabu, 26 September 2012

(Youtube) Munsheed United - Rohis Bukan Teroris

(Annida Online) Sobat Nida, ini dia lagu yang pas banget dinyanyiin buat para aktivis Rohis! Menjawab berbagai ketakutan bahwa Rohis merupakan bibit terorisme, lagu AKU ANAK ROHIS kembali dirilis dengan versi yang lebih segar.

Lagu ini merupakan inspirasi dari lagu "Anak Rohis" sekitar 14 tahun lalu yg dibawakan oleh Pak Isa Alamsyah - Tim Kaca Diri (Suami Mba Asma Nadia). Kali ini dinyanyikan kembali oleh Munsheed United kolaborasi dengan penulis beken Mba Asma Nadia yang menyumbangkan suaranya di akhir lagu.

Tentu saja lagu ini dipersembahkan untuk semua adik-adik pengurus dan anggota Rohis di seluruh Indonesia, dan kado untuk para pembina, pendukung dan penggiat da'wah di tanah air, agar selalu semangat untuk saling mengingatkan dalam kebenaran dan kesabaran.

Sobat Nida yang mau mendengar dan menyimpan lagu ini, bisa men-download di annida-online.com. Yuuk nyanyi sama-sama...

Lirik :
 

AKU ANAK ROHIS


Reff 1
Aku anak rohis                             
Selalu optimis                                  
Bukannya sok narsis                  
Kami memang manis                       

*Kubuka jendela pagi                                              
Rasakan hangat mentari                                                         
Mulai kulangkahkan kaki                                         
Semangat tinggi di hati                                           

*Di sekolah berprestasi
Tak lupa untuk mengaji                           
Sebagai bekal dunia                               
Dan di akhirat nanti...                                    

Reff 2 :    Kami aktivis                                                                                           
Benci anarkis                                             
Walau kantongku tipis
Bukan teroris

Kepada Ayah dan bunda
Baktiku selalu tercurah
Agar berkah serta mudah
Jalani semuanya Lillah

Bersama kawan lewati
Hariku Dengan berbagi  
Syukuri dan tafakuri
Kebesaran illahi

Interlude :
Walau ku punya jenggot tipis    
Tapi ku bangga jadi aktifis
Kumasih bisa berfikir logis
Aku Anak Rohis Anti anarkis

Title : Aku Anak Rohis (New Version)
Singer : Munsheed United feat Asma Nadia
Song : Asma Nadia dan Munsheed United
Lyric : Isa Alamsyah dan Munsheed United
Studio : Studio Bambu Digital Recording
Arranger : Diky Faturokhman
Mixing - Mastering : Studio Bambu


Munsheed United are :

Ryan Setya (solois nasyid Jakarta)
Igoy (solois nasyid Malang - Jawa Timur)
Fiq Aliskandar (solois nasyid Bandung)
Diky Faturokhman (Fatih Nasheed)
Yoga Al-Ghazali (solois nasyid Jakarta)
Indha Marta Rahardja (Fatih Nasheed)
Ramdhan (studio bambu/ann dki jakarta)


------------------------- Produced by
Studio Bambu Digital Recording
http://studiobambu.com) Contact :  Fahri  085691746094

sumber gambar: rohis-facebook.blogspot.com


http://www.annida-online.com/artikel-6036-lagu-wajib-anak-rohis.html



Selasa, 25 September 2012

Rohis Bukan Teroris (Resonansi oleh Asma Nadia)




  • Kalimat Si Mbak yang sudah mendampingi keluarga selama dua belas tahun itu, sontak membuat kami yang sedang menyantap sarapan pagi tercengang.


  • Pengantar susu langganan memang tinggal di Beiji. Belum lama ini terjadi ledakan hebat di rumah warga terduga teroris, di daerah itu. Satu orang yang berada paling dekat dengan ledakan -belakangan diketahui sebagai peracik bom tersebut- meninggal dunia beberapa hari kemudian.


  • Yang mencengangkan adalah betapa mudah asisten rumah tangga kami membuat kesimpulan. Hanya karena di Beiji ditemukan terduga teroris, maka ia menganggap semua orang di sana, sebagai tersangka teroris. Termasuk mencurigai tukang susu langganan. 


  • Dugaan itu bertahan. Apalagi setelah satu hari berlalu dan sosok pengantar susu sapi dan susu kedelai itu tidak juga terlihat.


  • Prasangka yang kemudian menulari anak-anak.


  • “Benar tukang susu kita teroris, Bunda?”


  • Saya dengan segera membantah. Terlalu dini, bahkan cenderung menjurus ke fitnah, membuat tuduhan tanpa landasan serupa itu.


  • Memasuki hari kedua, tukang susu belum juga muncul. Si Mbak makin yakin dengan dugaannya. 


  • Di hari ketiga, bel rumah berbunyi. 


  • Seperti biasa Mbak kami keluar dan melihat siapa yang datang. Tak lama perempuan berusia tiga puluhan asal Tegal itu muncul dengan wajah sumringah, “Ternyata bukan teroris, Bunda. Nih tukang susunya datang.”


  • Si Mbak mengangkat tinggi-tinggi dua plastik berisi cairan berwarna putih dan berlalu.


  • Ungkapan Mbak di rumah kami, sepintas terkesan sederhana dan lugu. Tetapi justru cara berpikir seperti itu yang kemudian dilakukan sebuah stasiun tv swasta, dengan nara sumbernya. 


  • Hanya karena meyakini satu atau dua teroris pernah menjadi anggota rohis ketika sekolah, lalu mengasumsikan rohis sebagai salah satu tempat perekrutan teroris. 


  • Pertama mengetahui tayangan yang menuai banyak protes masyarakat itu, benak saya langsung berhitung. 


  • Bayangkan, jika di setiap satu sekolah, ada lima puluh hingga seratus anggota rohis, jika dikalikan jumlah 20.000-an SMP dan 10.000–an SMA di Indonesia, jumlah anggota rohis bisa mencapai ratusan ribu bahkan jutaan dengan para alumninya. 


  • Lalu bagaimana mungkin hanya karena diasumsikan ada satu dua orang di antaranya terekrut jaringan teroris, kita lantas menyimpulkan organisasi yang memiliki ratusan ribu orang itu sebagai satu media perekrutan dan kaderisasi teroris.


  • Saya tidak bisa mengerti metode apa yang digunakan untuk membuat kesimpulan dangkal seperti itu. Apakah ada metode yang membenarkan jika satu orang Jawa jadi teroris, maka kita boleh mengatakan bahwa Jawa adalah tempat lahirnya generasi teroris? Pemikiran yang menganggap bahwa semua tak ada bedanya seperti ini, teramat sangat berbahaya. Ini yang mengakibatkan banyak muslim menjadi korban penganiayaan -ditambah pula sikap paranoid akut dari orang atau kelompok tertentu yang memang alergi dengan Islam- hanya karena perilaku segelintir muslim lainnya


  • Kenapa ketika seorang mahasiswa Korea di Amerika secara brutal menembak hingga menimbulkan banyak korban, tidak ada yang menuduh Korea sebagai tempatnya psikopat? Atau sewaktu warga lokal Norwegia membantai puluhan orang, tidak satupun mengatakan bangsa tersebut suka membantai. Terakhir penembakan brutal di gedung bioskop di Amerika, pun pada titik itu kita bisa dengan adil melihat bahwa peristiwa tragis itu merupakan aksi individu. 


  • Perlu kehati-hatian untuk membedakan aksi perorangan dengan kelompok, dan tidak mudah mengaitkan dengan kelompok lainnya. Apalagi kemudian mempublikasikannya secara luas.


  • Akibat tayangan itu bbm penuh dengan himbauan protes, juga ajakan melaporkan ke KPI. Belum jumlah mention di twitter maupun tag di facebook untuk menggalang aksi bersama menuntut media tersebut meminta maaf, bahkan dibubarkan.


  • Tetapi saya baru-baru ini bertemu dengan sekelompok anak muda -mantan aktifis rohis- yang uniknya memberi respon berbeda. 


  • Mereka tidak menghujat atau memaki, tetapi memilih untuk melawan dengan lagu. Melodinya mudah diingat. Liriknya sederhana namun mengembalikan senyum di wajah saya. Senyum yang jika boleh, ingin saya bagi kepada semua aktifis dan alumni rohis yang kemarin sempat terlukai, juga kepada siapa saja:


  • Aku anak rohis


  • Selalu optimis


  • Bukannya sok narsis


  • Kami memang manis.


  • Kami aktifis, benci anarkis


  • Walau kantungku tipis, 


  • bukan teroris.



 
Copyright © 2013 ANN DKI JAKARTA
Design by FBTemplates | BTT