BREAKING

Senin, 13 Februari 2012

Tips Melatih Pitching

Fals adalah akibat pitching yang kurang baik. Maksudnya, si penyanyi ngga bisa menyanyikan tinggi nada melodi lagu sesuai dengan iringan musiknya. Misalnya harusnya dia menyanyi 1 – 2 – 3 seperti di piano, tapi ia malahan menyanyikan 1# – 2# – 4. Sebenarnya, kemampuan agar bisa menyanyi dengan pitch yang benar bisa dilatih, hanya saja kemampuan belajar seseorang berbeda-beda. Ada yang cepat bisa (bahkan tanpa belajar) dan ada yang lembat.

Latihan paling murah dan mudah adalah mendengar nada. Melatih pitching harus dilakukan secara berkala. Nada bisa didapat dari piano atau instrumen musik apapun, tapi perlu diperhatikan bahwa untuk belajar pitch yang benar, instrumen tersebut sebaiknya sudah di-tune dengan benar. Caranya dengan memainkan satu nada dari sebuah chord, masing-masing satu kali. Kemudian, cobalah untuk membunyikan dengan tone yang paling mendekati sesuai frekuensi dasar tiap-tiap nada tadi. Selanjutnya, mainkan nada-nada itu beberapa kali sambil menyanyikannya. Bersamaan itu, dengarkan baik-baik apakah suaramu pitch-nya udah sama dengan instrument tersebut atau belum. Kamu bisa bereksperimen lebih lanjut dengan secara bertahap menaikkan atau menurunkan pitch menyanyimu untuk mendengar seperti apa menyanyi pada nada kruis (#) ataupun mol (b). hal ini juga berguna sebagai ukuran nada yang tepat untuk suaramu di anatara nada-nada tadi. Kalau sudah pas, segera “kunci” nada yang sudah tepat pada pitch-nya tadi. Biasakan dulu suaramu dengan pitch tersebut. Untuk lebih lanjutnya, kamu bisa juga membiasakan diri mencari pitch yang benar dengan scale nada mayor ataupun minor.

Teknik lainnya adalah dengan mempelajari melodi. Teknik ini dilakukan dengan menyanyikan melodi dari sebuah lagu yang sedang kita pelajari atau kita komposisi. Jika lagu mengandung nada-nada yang berdekatan, ada overtune, naik satu oktaf dan makin rumit. Apa bila terjadi seperti ini, resiko kehilangan pitch bisa aja terjadi dengan mudah. Untuk melakukan hal ini, yang terpenting adalah kita harus benar-benar memahami dan merekam pitch dari tiap melodi. Pastikan kamu sudah ‘menguasai’ semua nada yang tersusun dalam sebuah lagu itu. Kemudian coba nyanyikan tahap demi tahap sambil mendengarkan apakah semua sudah tepat. Jika kita udah menguasai nada tersebut, biasanya untuk berimprovisasi, penyanyi juga akan lebih mudah melakukannya.

Menyanyi bersama dengan lagu yang dinyanyikan orang lain, boleh dibilang fifty-fifty. Maksudnya, dengan suara orang lain kadang kita bisa juga mempelajari hal-hal lain selain pitching, namun kita sebaiknya bisa memilih penyanyi mana yang cocok dengan suara kita. Namun, perlu diingat bahwa yang dilatih adalah pitching, bukan mancari warna suara atau teknik bernyanyi lainnya.

Rabu, 08 Februari 2012

Innalillahi wainna ilaihi rojiun.. telah wafat Bpk. Sarprihanto (Pembina ANN DKI Jakarta)

Duka amat dalam dan berat kami rasakan, dari anak2mu para pengurus ANN seluruh ndonesia, pecinta dan masyarakat pendukung nasyid, atas kehilangannya salah satu tokoh terbesarnya, Bpk Saprihanto.

Mungkin banyak yg tidak mengenal kiprah dan sumbangsih beliau dalam dunia nasyid, namun apa yg terjadi saat ini adalah adalah hasil nyata perjuangan beliau.

Saat usia sudah tak muda lagi, kami terenyuh akan semangat Bapak yg luar biasa:
- saat yg lain mengeluh tempat yg rapat yg jauh, beliau datang walau dengan angkutan umum
- saat kami mengeluh atas kesulitan pendanaan, beliau dengan sukarela menyumbangkan sebagian penghasilannya demi nasyid
- saat yg lain merasa lelah untuk menciptakan ide, beliau selalu membawa ide2 brilliyan untuk nasyid

Disaat penyakitnya sudah menggerogoti diri almarhum, beliau masih menyempatkan diri datang menyemangati anak2nya di ANN walau dengan langkah tergopoh, mulut terbatuk2 dan wajah dan bibir yg sudah membiru.

Pak Sapri, walau kau bukan ayah bilogis kami, tapi kau lah Ayah dsebenar-benarnya sebagai sebuah figur yg tidak pernah mengeluh, berfikir smart dan briliyan, strategik, pintar dalam berdiskusi dan selalu mermasih merangkul dan mendapingi kami.

Selamat Jalan Pak Sapri, kami malu jika kami yg muda ini, tidak pernah berbuat sesuatu yg besar dan luar biasa dalam dunia nasyid, seperti yg Bapak sudah lakukan.. kamui malu pak.. kami iri dengan bapak, bapak Sapri kau insan luar biasa ...

Allhummagfirlahu warhamhu waafihi wa'fuanhu ....

-----

Bagi rekan2 nasyid yg belum mengenal lebih jauh tentang sosok Pak Sarprihanto atau biasa kami panggil Pak Sapri.. berikut gambaran sekilas tentang beliau..

- Pada tahun 2004 beliau memprakarsai "Festival Nasyid Indonesia" di Indosiar
- Tahun 2005, "Festival Nasyid Indonesia" di TVRI
- Tahun 2006, salah satu pendiri ANN
- Pencetus "Festival Nasyid Pemuda Indonesia" kerjasama ANN dengan Menegpora, pada tahun 2006 sd 2010
- Pendiri ANN DKI Jakarta tahun 2007-2008
- Berhasil membangun kerjasama dengan SUDIN Kebudayaan DKI Jakarta, sehingga nasyid dapat disejajarkan dengan Marawis dan Qosidah yg sudah puluhan tahun berdiri, dengan dilahirkannya program "Festival Nasyid Marawis dan Qosidah" dari tahun sejak tahun 2007 sd sekarang
- ANN mampu bekerjsama dengan instansi2 penting pemerintah seperti "Depag, Kemenbudpar, DPRD Jakarta, dll adalah atas jasa beliau
- Mendirikan CV Mandiri Karya Gemilang (MKG Pro), unit usaha ANN
- Atas jasa2nya terhadap pengembangan dunia nasyid, beliau mendapatkan penghargaan dari SUDIN Kebudayaan Jaksel sebagai "Pembina Nasyid" tahun 2011

beberapa komen tentang beliau :


Yang menarik pada thn 2005 itu beliau ikhlas menjual mobilnya untuk mendanai Festival Nasyid di TVRI krn ada terkendala teknis financial sehingga gaung nasyid di nusantara lewat pemancar TVRI di sluruh indonesia dapat bergema dakwahnya ..
Yg menarik lagi adalah beliau expert dalam melakukan approaching kepada pejabat2 pemerintahan dan key person penting di dunia birokrasi
Beliau rela menunggu sambil kepanasan dan kehujanan atau makan soto gerobak dipinggir jalan sambil menunggu waktu dipersilakan masuk ke ruang pejabat birokrasi hanya untuk memberikan paparan bahwa nasyid dapat disetarakan dg qasidah dan marawis utk khasanah seni dan kebudayaan yg baik di lingkungan pemda setempat
Dan beliau rela banting stir meninggalkan salah satu partai politik besar yg pernah aktif didalamnya dan mendekat kpd komunitas seniman islam yg salah satu misi dakwahnya memperjuangkan dakwah via nasyid di indonesia

(IBRAHIM NATAWIJAYA - pelaku nasyid)

Bp. Sarprihanto Aktivis kampus Universitas Ibnu Chaldun Rawamangun jakarta ini gemar berorganisasi, banyak yg dihasilkan dari tangan dingin beliau, gigih memperjuangkan keadilan dimasanya, Rezim Orba dirasakan dan dilawan walau taruhannya jeruji besi, pernah menjadi Asisten Dosen ( Dr. Basori sekarang kepala PUSBINDIKLAT LIPI ). Dikalangan HMI zamannya sangat disegani kawan kawannya, tetapi beliau tidak tergiur dgn jabatan walau teman teman beliau banyak menduduki posisi strategis di negeri ini. Diera Reformasi sempat beliau menjadi sekretaris salah satu partai tetapi karena kejujurannya beliau keluar dan kembali menjadi aktifis di lapangan, Banyak program Anak yatim beliau buat, membantu sekolah rakyat ( SR ) , Bulan Sabit Merah Indonesia, dan terakhir mendirikan Asosiasi Nasyid Indonesia. Semoga Doa - doa anak yatim yg sering beliau bantu terdengar dan menjadi investasi amaliyah almarhum. SemangatMu tetap menjadi Inspirasi buat kami. ( kenangan dgn almarhum )

ada yg menarik Awal beliau kenal nasyid dan langsung membuat Festival Nasyid Indonesia I thn 2004 Indosiar, distu sosok almarhum terlihat begitu semangat sehingga bisa merangkul semua elemen Nasyid, dan melahirkan munsyid dan musisi hebat...salah satunya OPIK Tombo ati ditugaskan membantu dan awal opik hijrah membuat lagu religi dan tidak melepaskan sorban dikepalanya sebagai ciri khas atas saran beliau. Inspiratif

(DIDIN - pecinta nasyid, sahabat almarhum) 






















Senin, 30 Januari 2012

SOLMISASI

Tangga nada yang kemudian menjadi dasar dari notasi musik ini ternyata ditemukan oleh para ilmuwan Muslim. Fakta penting ini diungkapkan pertama kali oleh Jean Benjamin de La Borde, seorang ilmuwan dan komponis Perancis, dalam bukunya Essai sur la Musique Ancienne et Moderne (1780). Dalam bukunya ini La Borde secara alfabet menyebut notasi musik yang diciptakan oleh sarjana Muslim. Notasi itu terdiri atas silabels (yang kita kenal sebagai solmisasi) dalam abjad Arab, yaitu Mi Fa Shad La Sin Dal Ra. Menurut La Borde, notasi abjad Arab ini kemudian ditransliterasikan oleh ilmuwan Eropa ke dalam bahasa Latin, yang entah bagaimana diklaim sebagai himne St. John.

Transliterasi ini digunakan pertama kali oleh pemusik Italia Guido Arezzo (995-1050) yang terkenal dengan teori Guido’s Hand-nya. Program British Channel 4 yang menayangkan acara sejarah musik mengatakan bahwa Guido-lah pencipta sistem solmisasi, tanpa sedikit pun mengungkapkan fakta temuan oleh ilmuwan Muslim. Namun, La Borde tidak sendirian. Komposer Eropa lain, Guillaume-André Villoteau (1759-1839), mengambil sikap seperti La Borde, yakni mengakui bahwa solmisasi adalah ciptaan orang-orang Islam.

La Borde melakukan penelitian dengan cara membanding-bandingkan antara notasi yang berasal dari Guido’s Hand dengan notasi berabjad Arab. La Borde sampai pada kesimpulan bahwa Guido’s Hand tidak lebih contekan Guido Arezzo dari sistem notasi yang ditemukan oleh sarjana Muslim.
“Secara fisik, tampilan solmisasi berabjad Arab itu berfungsi sebagai model yang ditiru oleh Guido Arezzo,” tulis La Borde. Ia kemudian membuat monograf yang menampilkan perbandingan yang kritis antara model solmisasi temuan ilmuwan Muslim dan solmisasi yang dibuat Guido Arezzo yang kemudian diakui sebagai notasi musik hingga kini.

Cara Meningkatkan Range Vocal (Jangkauan Nada)

Pada dasarnya, range vocal setiap orang berbeda-beda. Dan standard umumnya setiap orang mempunyai 2 oktav. Semakin tinggi / panjang range vocal seseorang, maka semakin memungkinkan orang itu untuk membawakan segala jenis lagu dengan baik. Tapi dengan dia mempunyai kemampuan teknik vokal yang baik dan terlatih pula tentunya.

Orang yang punya jenis vocal bass, bariton, mezo sopran dan alto umumnya memiliki range vocal yang rendah / pendek. Berbeda dengan orang yang memiliki jenis vokal tenor dan sopran, biasanya orang seperti ini memiliki range vocal yang panjang. Tetapi, jarang terdapat kelainan, meski orang tersebut bertipikal vokal bass, namun memiliki range vocal yang panjang. Dan sebaliknya, kadang-kadang, orang yang bertipikal tenor memiliki range vocal yang pendek.

Pengertian dan pemahaman tentang type vokal sangat penting. Hal yang paling mendasar adalah untuk menentukan nada dasar ketika akan bernyanyi. Mungkin, bagi Anda yang memiliki tipikal vokal rendah, tidak perlu khawatir akan kehilangan kesempatan untuk bernyanyi. Sebenarnya, tak ada masalah akan ini, dan anda dapat menyesuaikan nada dasar dimana anda memulai bernyanyi dengan jenis suara anda. Misalnya, dengan menurunankan nada dasar dari penyanyi aslinya. Dan satu pemahaman lagi, ilmu vokal adalah bukan ilmu eksak, sehingga di perlukan teori-teori yang mendukung pembelajaran.

Belajar Melatih Vokal

Keselarasan atau Blending
Keselarasan merupakan faktor paling penting dalam menghasilkan komposisi musik yang baik. Faktor keselarasan yang paling perlu diutamakan adalah masalah nada, irama, kuat lemah suara atau sifat bunyi. Sebuah grup layak disebut harmonis bila dapat menghasilkan nada yang tidak sumbang, tempo atau kecepatan ketukan yang stabil, termasuk kekompakan dalam menjalani kecepatan lagu. Selain itu harus didukung oleh kekompakan dalam menentukan kapan harus memproduksi bunyi yang keras, lembut, sedang, agak keras, agak lunak atau sangat lunak. Kemampuan memilih alat musik serta kecermatan dalam memfungsikannya -termasuk vokal- sebagai variasi pada bagian-bagian lagu tertentu, juga harus dimiliki.
Apabila vokal yang bening yang disertai dengan keselarasan nada, ketukan dan irama, dinamik (kuat lemahnya suara) dan keselarasan paduan sifat bunyi pada sebuah lagu dinyanyikan dengan penuh konsentrasi dan perasaan, maka lagu tersebut akan sangat nyaman untuk didengar.

Kekayaan Nuansa
Dalam menilai kekayaan nuansa pun, keempat unsur seperti nada, kecepatan ketukan atau irama, keras lunaknya suara serta warna atau karakter suara bisa dijadikan barometer. Bila dalam sebuah grup memiliki vokalis lebih dari satu maka bisa di buat harmoni satu, dua, tiga suara atau lebih. Begitu juga apabila menggunakan beberapa alat musik yang sama, maka perlu disertai pembagian tugas dan peranan yang variatif. Menghasilkan bunyi yang sama adalah tindakan yang mubazir karena tidak memperkaya nuansa.

Melatih Pernafasan
Dalam bernyanyi nafas merupakan faktor yang paling mendasar, sebab terjadinya bunyi vokal terproses melalui gesekan nafas dengan pita suara atau larynx yang digetarkan oleh resonansi leher. Latihan yang akan dilatih ini memiliki 2 manfaat. Pertama, agar kita bisa memiliki nafas yang cukup panjang untuk menghindari nyanyian yang terengah-engah yang bisa mengakibatkan nyanyian kita tidak nyaman didengar. Kedua, untuk menambah kekuatan tenaga diafragma atau tekhnik powering diafragma.

Latihan dasar pernafasan yang bisa dilakukan adalah, mengambil nafas pelan-pelan selama 10 detik, setelah itu langsung menahan nafas dalam waktu 10 detik, kemudian langsung keluarkan nafas pelan-pelan dalam waktu 10 detik pula. Apabila tidak kuat janganlah mencuri atau membuang nafas di luar yang sudah ditentukan tadi. Dalam kondisi yang tidak kuat sebaiknya buang saja nafas Anda kemudian bersiap lagi untuk kembali dari proses pengambilan nafas. Bila interval 10 detik sudah dirasa mudah maka anda boleh meningkatkan menjadi 15 detik, 20 detik dan seterusnya. Jika kondisi tubuh Anda mulai sangat lelah apalagi sudah merasa pusing, janganlah terlalu memaksakan diri. Oiya… olahraga rutin seperti jogging, renang dan yang lainnya juga mampu meningkatkan stamina dan pernafasan kita pada saat bernyanyi.

Minggu, 29 Januari 2012

TEKNIK NOTASI DALAM HARMONISASI SUARA

Tangga Nada dan Interval
Notasi disusun dari berbagai macam nada, dan nada itu sendiri terdiri dari berbagai macam jenis sesuai dari daerah asalnya. Nada yang berasal dari Jawa, China dan Jepang adalah nada pentatonic yang berarti terdiri dari 5 nada yaitu 3 4 5 7 1 3, sedangkan nada yang akan kita pelajari pada bab ini adalah diatonis yang terdiri dari 8 nada. Nada-nada yang tersusun itu disebut tangga nada yang teridiri dari  :

 C         D        E         F        G         A        B       C’
1(do) – 2(re) – 3(mi) – 4(fa) – 5(sol) – 6(la) – 7(si) – 1’(do) tinggi.
      1          1         ½        1        1         1         ½

Contoh di atas diambil dari kunci dasar C. Di atas dapat dilihat bahwa jarak nada / interval nada dari C rendah sampai dengan C tinggi bermacam-macam. Khususnya nada dari yang ketiga 3(mi)/E ke nada keempat 4(fa)/F dan nada ke tujuh 7(si)/B ke nada kedelapan 1’(do tinggi)/C’ adalah ½ nada, ini sudah merupakan hukum interval nada.

Kunci Nada / Chord
Tangga nada diatonis terbagi menjadi dua macam yakni  :
  1. Tangga nada diatonis mayor  :  C D E F G A B C’
  2. Tangga nada diatonis minor  :   A B C D E F Gis A’
Kesimpulannya bahwa nada diatonis mayor dimulai dari nada C, sedangkan nada diatonis minor dimulai dari A yaitu nada keenam dari nada dasar. Untuk melihat penerapannya kita dapat lihat didalam tabel berikut ini  :

KUNCI MAYOR DASAR
SUSUNAN NADA
KUNCI MINOR
SUSUNAN NADA
C
1 – 3 – 5
A minor
6 – 1 - 3
D
2 – 4# - 6
B minor
7 – 2 – 4#
E
3 – 5# - 7
Cis minor
1# - 3 – 5#
F
4 – 6 – 1’
D minor
2 – 4 – 6
G
5 – 7 – 2
E minor
3 – 5 – 7
A
6 – 1# - 3
Fis minor
4# - 6 – 1#
B
7 – 2# - 4#
G minor
5 – 6# - 2

Teknik mencari nada minor adalah sebagai berikut :
  1. Jika Kunci dasarnya adalah C, ambil nada ke 6 yaitu A. Atau dengan kunci dasar sebagai contoh kita ambil saja G maka : nada ke enamnya adalah E.
  2. Jika Kunci Mayor Dasar diminorkan caranya dengan mengurangi ½ nada pada nada ke 3. Misalnya A mayor yang tersusun dari 6 – 1# - 3 menjadi 6 – 1 – 3. Atau C mayor  1 – 3 – 5 menjadi 1 – 2# - 5.

Susunan nada di atas disebut akord / chord / kunci nada. Akord adalah sekumpulan nada yang dibunyikan secara bersamaan.  Akord dibagi menjadi tiga bagian yaitu  :
  1. Akord Tonika yaitu terdiri dari : 1 – 3 – 5 di mana 1(do) berlaku sebagai bass. Sifat dari akord ini stabil, tenang dan bulat. Peranan akord ini di dalam satu lagu adalah sebagai akord pusat untuk tangga nada mayor dan juga sebagai penutup lagu mayor.
  2. Akord Dominan yang terdiri dari : 5 – 7 – 2. Sifat akord ini tidak tenang dan selalu ingin bergerak ke Tonika. 5 (sol) di sini  berlaku sebagai bass. Akord ini berfungsi sebagai variasi perpindahan akord dari akord pusat di dalam suatu lagu ke nada lagu yang lebih rendah.
Akord Subdominan yang terdiri dari  :  4 – 6 – 1’.  Sifat akord ini tidak tenang dan selalu ingin kembali ke Tonika dan berfungsi untuk bergerak dari Tonika ke puncak lagu (Reff / Chorus).
 
Copyright © 2013 ANN DKI JAKARTA
Design by FBTemplates | BTT